UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PJBL (PROJECT BASED LEARNING) MATA PELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MATERI KISAH HIJRAH NABI MUHAMMAD SAW. KE MADINAH PADA PESERTA DIDIK KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH DARUL ARQOM KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2023/2024

Oleh :

Puji Sarwanto,

SMP Muhammadiyah Darul Arqom Karanganyar

fhuzhy1@gmail.com


ABSTRAK

Rendahnya hasil belajar peserta didik kelas VII pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti materi Kisah Hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah berdasarkan pengamatan yang dilaksanakan oleh peneliti. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti materi Kisah Hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah. Penelitian ini menggunakan pendekatan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang terdiri dari dua siklus dengan subjek penelitian adalah peserta didik kelas VII SMP Muhammadiyah Darul Arqom Karanganyar tahun 2023/2024 sebanyak 18 peserta didik. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi observasi, tes hasil belajar, dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan model PjBL secara signifikan meningkatkan hasil belajar peserta didik. Berdasarkan tes awal, hasilnya hanya 6 peserta didik atau 33,33% yang mencapai KKM. Pada siklus I, angka tersebut meningkat menjadi 55,56%, kemudian dilakukan kembali perbaikan dan pengayaan maka didapatkan 18 peserta didik atau sebesar 100 % memperoleh nilai KKM dan pada siklus II mencapai 100%. Hal ini menunjukkan bahwa model pembelajaran PjBL efektif dalam meningkatkan pemahaman dan keterlibatan peserta didik dalam pembelajaran. Dengan demikian, model PjBL dapat dijadikan alternatif strategi pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan demikian ada peningkatan yang signifikan dalam penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) terhadap hasil belajar siswa pada materi Kisah Hijrah Nabi Muhammad saw ke Madinah.

Kata Kunci: Project Based Learning, hasil belajar, Pendididkan Agama Islam, Hijrah

ABSTRACT

The low learning outcomes of seventh-grade students in the subject of Islamic Religious Education and Character Education on the topic of the Hijrah of Prophet Muhammad SAW to Madinah were observed by the researcher. This study aims to determine the effectiveness of applying the Project-Based Learning (PjBL) model in improving students learning outcomes in Islamic Religious Education and Character Education on the topic of the Hijrah of Prophet Muhammad SAW to Madinah. This research uses a Classroom Action Research approach consisting of two cycles, with the research subjects being 18 seventh-grade students from SMP Muhammadiyah Darul Arqom Karanganyar in the 2023/2024 academic year. The data collection techniques used in this study include observation, learning outcome tests, and interviews. The results show that the implementation of the PjBL model significantly improved students learning outcomes. Based on the initial test, only 6 students or 33.33% achieved the KKM. In the first cycle, this figure increased to 55.56%. Further improvements and enrichment were carried out, resulting in 18 students, or 100%, achieving KKM in the second cycle. This demonstrates that the PjBL model is effective in enhancing students understanding and engagement in learning. Thus, the PjBL model can be considered an alternative instructional strategy to improve student learning outcomes. This indicates a significant improvement in the application of the Project-Based Learning (PjBL) model on students learning outcomes for the topic of the Hijrah of Prophet Muhammad SAW to Madinah.

Keywords: Project Based Learning, learning outcomes, Islamic Education, Hijrah

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah aspek penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Di era globalisasi, sistem pendidikan menghadapi tantangan untuk membangun SDM yang mampu bersaing. Salah satu cara mencapai tujuan ini adalah melalui penerapan model pembelajaran yang relevan dan efektif.

Model pembelajaran berbasis proyek (Project Based Learning/PjBL) merupakan pendekatan yang menekankan keterlibatan aktif siswa dalam mengeksplorasi dan menyelesaikan masalah nyata. Menurut Grant (2002), PjBL membantu siswa mengembangkan pemahaman yang mendalam melalui kegiatan proyek yang terstruktur. Para siswa memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang konsep-konsep melalui pengalaman ini. Para siswa mampu meningkatkan pemahaman mereka tentang konsep-konsep melalui pengalaman-pengalaman yang identik dengan materi sebelum melaksanakan pembelajaran. Pendekatan ini sangat relevan untuk materi Pendidikan Agama Islam, khususnya Kisah Hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah, karena memungkinkan siswa menghubungkan materi dengan konteks kehidupan sehari-hari.

Model pembelajaran berbasis proyek (PjBL) adalah pembelajaran berbasis proyek yang model pembelajarannya berfokus pada siswa menyelidiki topik yang dimaksud secara mendalam menurut Achmad Hasim & M. Kholil Fathoni (2017). Siswa secara konstruktif mengeksplorasi dan memperdalam pembelajaran mereka dengan mengambil pendekatan berbasis penelitian terhadap masalah dan pertanyaan dunia nyata yang bermakna. Penjelasan tersebut adalah definisi pembelajaran berbasis proyek menurut Grant (2002). Menurut Syah Muhibin (2009) Pembelajaran berbasis proyek dapat digunakan ketika guru menciptakan lingkungan belajar yang aktif dan meminta siswa untuk fokus pada perkembangannya sendiri.

Dari hasil Observasi yang dilakukan penulis, bahwa guru telah menerapkan model pembelajaran active learning dan telah dilaksanakan di kelas VII SMP Muhammadiyah Darul Arqom Karanganyar, namun belum dilaksanakan secara maksimal. Meskipun hasil belajar sudah tercapai, namun masih banyak siswa yang mempunyai prestasi belajar kurang baik. Guru mencoba menggunakan model pembelajaran yang berbeda yaitu model pembelajaran berbasis proyek (PjBL). Dalam hal ini guru mempersiapkan proyek-proyek yang berkaitan dengan mata pelajaran tersebut, dengan tujuan memberikan kesempatan kepada siswa untuk memahami secara lebih dalam. Apabila digunakan dengan benar, model pembelajaran dapat mencapai tujuan pembelajaran yang diinginkan.

Dari hasil survei, penulis mendapatkan data tentang hasil belajar mata pelajaran PAI tentang Kisah Hijrah Nabi Muhammad saw. ke Madinah kelas VII SMP Muhammadiyah Darul Arqom Karanganyar. Berdasarkan data pra siklus yang diperoleh, dapat ditarik kesimpulan bahwa jumlah siswa sebanyak 18, yang hasil belajarnya tidak tuntas ada 12 peserta didik (66,67 %), dan siswa yang hasil belajarnya tuntas ada 6 peserta didik (33,33 %).

Dengan latar belakang dan hasil survey diatas maka peneliti akan melakukan penelitian dengan judul “Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Menggunakan Model Pembelajaran Pjbl (Project Based Learning) Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Materi Kisah Hijrah Nabi Muhammad Saw. Ke Madinah Pada Peserta Didik Kelas VII SMP Muhammadiyah Darul Arqom Karanganyar Tahun Pelajaran 2023/2024”. Dengan penerapan model pembelajaran PjBL ini, diharapkan dapat meningkatkan prestasi/hasil belajar bagi peserta didik kelas VII SMP Muhammadiyah Darul Arqom Karanganyar tahun 2024.

METODE PENELITIAN

Dalam model pembelajaran Projek Based Learning (PjBL), menurut Sutirman (2013: 43), Pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran untuk menciptakan produk/proyek nyata dimana siswa berperan aktif dalam penciptaan karya atau proyeknya. Sedangkan menurut Thomas,dkk (1990) dalam bukunya yang berjudul Made Wena (2009 : 1441), Pembelajaran berbasis proyek merupakan model pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada guru untuk mengarahkan pembelajaran di kelas dengan memasukkan kerja proyek. Fokus pembelajar adalah pada konsep-konsep inti dan prinsip-prinsip bidang pembelajaran, termasuk pembelajaran pemecahan masalah dan tugas-tugas bermakna lainnya, dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja secara mandiri dan mengembangkan pengetahuannya sendiri, yang pada akhirnya mengarah pada produksi produk yang sebenarnya. Dari pendapat di atas kita dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek dan aktivitas sebagai medianya dan siswa mengeksplorasi, mengevaluasi, menafsirkan, mensintesis, dan melakukan informasi untuk mencapai berbagai bentuk hasil belajar.

Penelitian ini menggunakan desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan model yang dikembangkan oleh Suharsimi Arikunto. Penelitian dilaksanakan di SMP Muhammadiyah Darul Arqom Karanganyar dengan subjek penelitian adalah siswa kelas VII sebanyak 18 orang. Penelitian terdiri dari dua siklus, masing-masing meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data dikumpulkan melalui observasi, tes hasil belajar, dan dokumentasi. Indikator keberhasilan ditentukan dengan target ketuntasan KKM sebesar 75% dari total siswa.

Adapun Teknik Pengumpulan Data yang digunakan dalam penelitian ini menurut Arikunto & Suharsini (2002) sebagai berikut :

  1. Observasi

Observasi dapat diartikan sebagai pengalaman dan pencatatan secara sistematik terhadap gejala yang tampak pada objek penelitian. Dalam observasi ini peneliti lebih banyak menggunakan salah satu dari pancaindranya yaitu indra penglihatan. Observasi merupakan teknik mengumpulkan data dengan cara mengamati setiap kejadian yang sedang berlangsung dan mencatatnya dengan alat observasi tentang hal-hal yang akan diamati. Observasi atau pengamatan dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang aktivitas siswa dalam proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran PjBL.

  • Tes

Tes merupakan teknik penelitian atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Dalam menggunakan metode tes, peneliti menggunakan instrument berupa tes atau soal-soal tes terkait mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam menurut M. A. Arfah (2021). Penilaian dilakukan oleh pendidik terhadap hasil pembelajaran untuk mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik, serta digunakan sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar, dan memperbaiki proses pembelajaran. Tes belajar dalam penelitian ini digunakan untuk mengukur kemampuan memahami materi Indahnya saling menghargai dalam keragaman menggunakan model pembelajarn PJBL

  • Dokumentasi

Dokumentasi adalah catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Tujuan dokumentasi digunakan untuk memperoleh data yang akurat dan mengetahui data mengenai jumlah siswa, guru, karyawan/staf, sarana dan prasarana.

HASIL PENELITIAN

1.      Deskripsi Kondisi Awal Sebelum Tindakan

Pembelajaran pada kondisi awal menunjukan bahwa proses kegiatan belajar mengajar di kelas VII SMP Muhammadiyah Darul Arqom Karanganyar belum efektif dikarenakan pembelajaran masih berpusat pada guru artinya guru masih banyak berperan. Dan peserta didik kurang terlibat dalam kegiatan belajar mengajar dan belum terlihatnya peran aktif siswa dengan siswa. Kondisi seperti itu tidak akan mampu meningkatkan hasil belajar peserta didik. Akibatnya hasil belajar yang diperoleh siswa tidak sesuai dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu 75.

Berdasarkan data hasil tes ulangan harian yang dijadikan sebagai identifikasi kondisi awal pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti materi Kisah Hijrah Nabi Muhammad saw ke Madinah, menunjukkan bahwa peserta didik yang tuntas dari yang ditentukan nilai KKM 75 sebanyak 6 (33,33%) peserta didik dari 18 peserta didik, dengan nilai tertinggi yang diperoleh peserta didik adalah 85 dan nilai terendah adalah 60.

2.      Deskripsi Hasil Siklus

Melalui tindakan pengamatan diketahui bahwa saat pembelajaran ada temuan beberapa peserta didik tidak aktif saat mengerjakan tugas, ada yang hanya diam dan ada juga peserta didik nampak bermain dengan teman disampingnya. Pada saat guru meminta peserta didik mempresentasikan hasil kelompok ada beberapa peserta didik nampak aktif dan antusias untuk maju ke depan kelas, tapi beberapa siswa ragu-ragu saat akan maju mempresentasikan ke depan kelas. Pada saat pelaksanaan pengerjaan lembar kerja ada beberapa anak yang merasa kesulitan dan bertanya ke teman yang ada didekatnya. Dari hasil belajarnya masih banyak siswa yang mendapatkan nilai dibawah KKM, meskipun ada sedikit kemajuan untuk siswa yang tuntas dari KKM.

Hasil Post Test yang diberikan oleh guru pada siklus I dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) ada 10 peserta didik yang tuntas dan 8 peserta didik yang belum tuntas, hal ini berarti tingkat kelulusan siswa telah mengalami peningkatan dari 33,33 % menjadi 55,56 %.

Dari data kondisi awal/pra siklus menunjukkan sebanyak 12 siswa (66,67%) dinyatakan belum tuntas dan 6 siswa (33,33%) dinyatakan tuntas. Sedangkan pada pelaksanaan siklus I dengan menerapkan Pembelajaran Project Based Learning menunjukkan sebanyak 10 siswa (55,56%) dinyatakan tuntas, 6 siswa (44,44%) dinyatakan belum tuntas. Dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Project Based Learning dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Disamping itu, rata-rata kelas pun mengalami kenaikan. Walaupun sudah terjadi kenaikan seperti tersebut di atas, namun hasil tersebut belum optimal. Hal ini dapat terlihat dari hasil observasi bahwa dalam kegiatan pembelajaran masih terdapat beberapa peserta didik yang kurang aktif dalam melakukan kegiatan pembelajaran, karena sebagian siswa beranggapan bahwa kegiatan secara kelompok akan mendapat prestasi yang sama. Selama proses pembelajaran berlangsung siswa kurang memperhatikan petunjuk pengerjaan yang disampaikan. Oleh karena itu, diperlukan upaya perbaikan pembelajaran pada siklus II.

Siklus II merupakan proses kelanjutan siklus I yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di kelas VII SMP Muhammadiyah Darul Arqom Karanganyar. Pada Siklus II, langkah yang digunakan untuk menyelesaikan permasalahan adalah dengan melakukan pembelajaran dengan metode PJBL (Project Based Learning). Siklus II dilakukan dengan beberapa langkah utama yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi (pengamatan) dan refleksi.

Melalui tindakan pengamatan diketahui bahwa saat pembelajaran ada temuan beberapa peserta didik yang pada waktu di siklus I hanya diam saja, untuk di siklus II sudah mulai aktif dalam mengikuti pembelajaran. Pada saat guru menyuruh peserta didik mempresentasikan hasil kelompok peserta didik sudah nampak percaya diri untuk maju ke depan kelas, dan kelompok lain juga mendengarkan dengan. Pada saat pelaksanaan pengerjaan lembar kerja menggunakan media gadget via laptop, peserta didik sangat antusia dalam pengerjaannya, Ketika disiklus I ada beberapa peserta didik yang masih pasif, tapi untuk di siklus II ini hampir semua peserta didik mulai tertarik dalam mengerjakan evaluasi belajar. Dari hasil belajar pada siklus II ini, semua peserta didik mampu mengerjakan dengan baik, dan memperoleh nilai diatas KKM semuanya.

Hasil Post dalam pembelajaran PAI pada siklus II dengan menggunakan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) ada 18 peserta didik yang tuntas dan tidak ada peserta didik yang belum tuntas, hal ini berarti tingkat kelulusan siswa telah mengalami peningkatan dari 55,56 % menjadi 100 %.

Dari hasil Siklus II yang telah dilaksanakan oleh guru maka ada peningkatan hasil belajar. Hasil penilaian dari 18 peserta didik yang ada di kelas didapatkan tidak ada peserta didik yang mendapatkan nilai kurang dari 75 sedangkan 18 peserta didik mendapatkan hasil baik. Sehingga presentase yang diperoleh peserta didik yang tuntas adalah 100 % sedangkan yang belum tuntas adalah 0 %. Berdasarkan hasil yang diperoleh tampak bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa dalam materi Kisah Hijrah Nabi Muhammad saw ke Madinah dengan terbukti seluruh peserta didik telah tuntas dan telah mencapai target. Oleh karena itu melalui penggunaan model pembelajaran Project Based Learning (PjBL) telah berhasil meningkatkan hasil belajar siswa dalam materi Kisah Hijrah Nabi Muhammad saw ke Madinah.

Berikut ini disajikan tabel perbandingan nilai siswa pada tes awal, tes akhir siklus 1, dan tes akhir siklus 2.

Nama SiswaTes Awal (Pra Siklus)Tes Akhir (Siklus I)Tes Akhir (Siklus II)
Siswa 1788090
Siswa 2707580
Siswa 3707580
Siswa 4808090
Siswa 5707080
Siswa 6858590
Siswa 7707580
Siswa 8727580
Siswa 9656575
Siswa 10708080
Siswa 11707080
Siswa 12657075
Siswa 13808280
Siswa 14808080
Siswa 15606575
Siswa 16606575
Siswa 17706575
Siswa 18828590
Rata-rata727581

Dari kegiatan pelaksanaan siklus I dihasilkan bahwa ada peningkatan yang signifikan dalam penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PJBL) terhadap hasil belajar siswa pada materi Kisah Hijrah Nabi Muhammad saw ke Madinah. Walaupun sudah terjadi kenaikan seperti tersebut di atas, namun hasil tersebut belum optimal. Hal ini dapat terlihat dari hasil observasi bahwa dalam kegiatan pembelajaran masih terdapat beberapa peserta didik yang kurang aktif dalam melakukan kegiatan pembelajaran, karena sebagian siswa beranggapan bahwa kegiatan secara kelompok akan mendapat prestasi yang sama. Selama proses pembelajaran berlangsung siswa kurang memperhatikan petunjuk pengerjaan yang disampaikan. Dan pada kegiatan pelaksanaan siklus II siswa yang sebelumnya pada siklus I diam dan tidak memperhatikan pada siklus II sudah mulai aktif dan percaya diri untuk memperhatikan dan menjawab pertanyaan dari guru dan pada hasil siklus II terdapat peningkatan yang sangat signifikan yaitu semua peserta didik dari 18 peserta didik lulus KKM 75 atau sebanyak 100 %. Dengan demikian strategi pembelajaran Project Based Learning (PjBL) sangat bermanfaat untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik Tema 5 Kisah hijrah Nabi Muhammad saw ke Madinah Kelas VII SMP Muhammadiyah Darul Arqom Karanganyar.

PEMBAHASAN

Peserta didik kelas VII SMP Muhammadiyah Darul Arqom Karanganyar. pada kondisi pra siklus pada materi kisah hijrah nabi Muhammad saw ke Madinah cenderung merasa cepat bosan terhadap materi yang diajarkan oleh guru, karena pada pembelajaran sejarah peradaban Islam guru masih banyak mengunakan model pembelajaran yang konfensional atau ceramah kurang diminati peserta didik menurut Maryati, E. (2022) terbukti pada pra siklus dengan jumlah 18 peserta didik hanya terdapat 6 peserta didik lulus KKM dan 12 peserta didik dinyatakan belum tuntas KKM atau sebanyak 33,33 % tuntas dengan nilai terendah 60. Maka hasil belajar perlu ditingkatkan agar para peserta didik dapat mendalami materi pembelajaran yang disampaikan guru dan menjadi tolak ukur keberhasilan guru dalam mendidik menurut Nana Sudjana (2011).

Maka dari itu pada siklus I peneliti dan sekaligus menjadi pendidik pada peserta didik tersebut mencoba melaksanankan kegiatan pembelajaran dengan model Project Based Learning (PjBL), agar peserta didik mampu menyimpulkan materi dari pengalamannya langsung. Namun demikian, dalam proses pelaksanaannya tentu masih ditemukan beberapa kendala. Sehingga guru diharapkan dapat menjadi mentor dan fasilitator selama proses pembelajaran berlangsung menurut As’ari, Rofi’ah & Nursikin (2023). Dan hasil pada siklus I materi kisah hijrah nabi Muhammad saw ke Madinah terdapat peningkatan sejumlah 10 dari 18 Peserta didik atau 55,56 % tuntas.

Pada siklus I tersebut masih terdapat kendala 8 peserta didik belum tuntas dikarenakan masih terdapat beberapa peserta didik yang kurang aktif dalam melakukan kegiatan pembelajaran, karena sebagian siswa beranggapan bahwa kegiatan secara kelompok akan mendapat prestasi yang sama. Selama proses pembelajraan berlangsung siswa kurang memperhatikan petunjuk pengerjaan yang disampaikan. beberapa anak yang masih minim sekali dengan daya ingatnya terutama pada pembelajarann SPI dalam hal ini tentunya sebagai seorang guru sudah melakukan berbagai upaya agar anak bisa fokus dan minat untuk belajar menurut Saputri, dkk (2023).

Dikarenakan pada siklus I masih terdapat peserta didik yang belum tuntas dan belum mencapai indikator ketercapaian penelelian KKM sebanyak 83,33 %, jika di kelas VII SMP Muhammadiyah Darul Arqom Karanganyar Mojolaban berjumlah 18 anak, maka siswa yang harus mencapai KKM sebanyak 15 anak, KKM  ditentukan oleh Sekolah dalam rapat penyusunan kurikulum serta guru Pendidikan Agama Islam dengan nilai KKM 75. Maka peneliti melanjutkan ke siklus II dengan model pembelajaran dan materi yang masih sama.

Pada siklus ke II ini peserta didik yang sebelumnya pada siklus I diam dan tidak memperhatikan pada siklus II sudah mulai aktif dan percaya diri untuk memperhatikan dan menjawab pertanyaan dari guru dan pada hasil siklus II terdapat peningkatan yang sangat signifikan yaitu semua peserta didik dari 18 peserta didik lulus KKM 75 atau sebanyak 100 %. Dengan demikian proses hasil belajar Pendidikan Agama Islam dengan rubrik analisa menggunakan strategi PjBL dapat berjalan dengan baik dan mendapatkan hasil yang baik menurut Mahmudi, I. (2018) pada materi Kisah Hijrah Nabi Muhammad ke Madinah kelas VII SMP Muhammadiyah Darul Arqom Karanganyar..

Dengan kata lain pada kegiatan belajar mengajar Pendidikan Agama Islam materi Kisah Hijrah Nabi Muhammad ke Madinah dapat termanajemen dengan baik oleh pendidik dan peserta didik untuk meningkatkan prestasi belajar di Sekolah Dasar tersebut. Ningsih, I. W, dkk (2024).

KESIMPULAN

Penerapan model pembelajaran Project Based Learning (PJBL) terbukti efektif dalam meningkatkan hasil belajar peserta didik pada materi Kisah Hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah. Peningkatan ketuntasan belajar dari 33,33% pada kondisi awal menjadi 100% pada siklus II menunjukkan bahwa pendekatan ini dapat meningkatkan pemahaman dan keterlibatan siswa. Model PJBL juga memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan relevan dengan kehidupan sehari-hari.

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam pada Materi Kisah Hijrah Nabi Muhammad saw ke Kota Madinah dengan menggunakan Model Pembelajaran PjBL (Project Based Learning) Peserta didik Kelas VII di SMP Muhammadiyah Darul Arqom Karanganyar Tahun Pelajaran 2023/2024 antara lain merangsang peserta didik dengan suatu masalah yang di sajikan dalam video pembelajaran dan sebuah cerita, pemberian proyek semenarik mungkin yang dilakukan dengan diskusi untuk merangsang peserta didik berpikir kritis dan kreatif, dan memvariasi kegiatan belajar seperti presentasi juga penggunaan ice breaking supaya kegiatan siswa tidak monoton serta menjadikan peserta didik lebih aktif dan tertarik dalam proses belajar.

DAFTAR PUSTAKA

Achmad Hasim dan M. Kholil Fathoni,2017, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti , Jakarta, Tiga Serangkai Pustaka Mandiri.

Akmal Hawi, 2014, Kompetensi guru Pendidikan Agama Isalam, Jakarta, PT Raja Grafindo Persada.

Arikunto, Suharsini, 2002, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta, Rineksa Cipta.

Arfah, M. A. 2021. Evaluasi Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam (Pai). Jurnal Literasiologi, 7(2), 211-236.

As’ari, A. H., Rofi’ah, N., & Nursikin, M. 2022. Project based learning dalam pendidikan agama islam. Khatulistiwa: Jurnal Pendidikan dan Sosial Humaniora, 2(4), 178-189.

Kifli, M. D. Model Project Based Learning Dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam Dan Budi Pekerti Di Smp Negeri 3 Lumajang Tahun Ajaran 2021/2022.

Mahmudi, I. 2018. Rubrik analitik penilaian hasil belajar praktik pendidikan agama islam. Fikrah: Journal of Islamic Education, 2(2), 32-154.

Maryati, E. (2022). Penerapan Metode Diskusi Informasi Dalam Pembelajaran Biologi. Strategy : Jurnal Inovasi Strategi dan Model Pembelajaran (4), 474-482

Muhibin Syah, 2009, Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer Suatu Tinjauan Konseptual Operasional, Jakarta : Bumi Aksara.

Nana Sudjana, 2011, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung, PT Remaja Rosdakarya,

Ningsih, I. W., Ulfah, U., Mayasari, A., & Arifudin, O. 2024. Manajemen Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Peserta Didik Di Sekolah Dasar. Jurnal Tahsinia, 5(1), 23-37.

Saputri Wulan, Turmudi Dedi, & Wicaksono Satrio. 2023. Meningkatkan Minat Belajar Peserta Didik Melalui Penerapan Model Team Games Tournament Media Kartu Domino Pada Mata Pelajaran Sejarah Indonesia Kelas XI 11 SMAN 1 Gedongtataan. SwarnaDwipa, 7(1) 2023 (E-ISSN: 2580-7315).